Gerakan Nasional Indonesia Gemilang

Bagaimana Buku Dr. Legisan Telah Memberikan Pandangan Kritis tentang Politik Pembangunan di Dunia Muslim

Politik pembangunan di dunia Muslim telah menjadi topik yang semakin relevan dan penting di tengah perubahan global yang cepat. Dalam pencarian pemahaman yang lebih mendalam tentang isu ini, karya Dr. Legisan S. Samtafsir, berjudul “Politik Pembangunan Dunia Muslim: Studi Perbandingan Politik Asosiatif Indonesia dan Turki Era Pasca Perang Dingin,” telah memainkan peran penting dalam memberikan pandangan kritis dan berharga.

Buku ini tidak hanya merupakan hasil dari penelitian akademis yang cermat, tetapi juga sebuah bahan kajian yang memperkaya wawasan kita tentang bagaimana politik pembangunan di dunia Muslim dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial. Buku ini memberikan wawasan yang kritis dan komprehensif tentang perbandingan antara Indonesia dan Turki dalam hal paradigma ekonomi dan pembangunan pasca Perang Dingin.

Salah satu aspek yang sangat menarik dari buku ini adalah pandangan Dr. Legisan tentang paradigma politik ekonomi yang telah dianut oleh Indonesia selama bertahun-tahun. Ia menjelaskan paradigma ini sebagai “asosiatif ekstraktif,” yang menggambarkan pendekatan yang mendekati kekuatan ekonomi global tanpa memperhatikan kepentingan domestik. Akibatnya, surplus ekonomi seringkali mengalir keluar negeri melalui pintu-pintu seperti perdagangan luar negeri, investasi asing, dan hutang luar negeri yang belum diatur dengan baik. Dampaknya adalah pasar dalam negeri yang tidak terlindungi dan produk dalam negeri yang kesulitan bersaing.

Buku ini memberikan pemahaman mendalam tentang mengapa Indonesia menghadapi tantangan dalam pertumbuhan ekonomi yang seringkali terasa lambat. Namun, buku ini tidak hanya sekadar kritik. Dr. Legisan juga menawarkan solusi yang konstruktif.

Ia menganjurkan bahwa Indonesia harus mengubah paradigma pembangunannya menjadi “disosiatif inklusif.” Dalam arti, Indonesia tetap terbuka terhadap kekuatan ekonomi global, tetapi sekaligus memberikan perlindungan yang lebih besar bagi pelaku usaha lokal dan masyarakat. Salah satu langkah kunci yang diusulkan adalah meningkatkan industrialisasi dalam negeri, terutama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Selain itu, Indonesia harus menghentikan deindustrialisasi yang terjadi dalam satu dekade terakhir. Lebih jauh, perlu memperkuat pemberdayaan masyarakat lokal agar mereka dapat memanfaatkan kekayaan alam negara ini demi kesejahteraan mereka sendiri.

Dalam bukunya, Dr. Legisan juga membandingkan paradigma politik ekonomi Indonesia dengan Turki, yang, menurut penulis, telah berhasil dalam pembangunan karena menerapkan paradigma “disosiatif inklusif.” Turki berhasil menjaga surplus ekonominya di dalam negeri, melindungi pasar domestiknya dari dominasi kekuatan ekonomi global, dan berhasil dalam diversifikasi ekonominya.

Pentingnya buku ini tercermin dalam pengakuan dari Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul, Profesor Erman Anom. Profesor Anom mengatakan bahwa diskusi tentang buku ini merupakan salah satu bentuk kegiatan akademik yang penting untuk meningkatkan kualitas dosen dan pemahaman isu ekonomi Indonesia.

Acara bedah buku ini juga mendapat respon positif dari peserta, yang mengapresiasi karya ilmiah Dr. Legisan yang memberikan pencerahan tentang politik pembangunan di dunia Muslim. Lebih penting lagi, mereka mendukung ide Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul yang mendorong dosen-dosen untuk menulis buku berdasarkan kajian akademis.

Dalam dunia yang selalu berubah dan kompleks seperti ekonomi, memahami dan meresapi paradigma yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi sangat penting. Buku dan diskusi seperti ini adalah langkah awal yang penting untuk merangsang perubahan positif dan memastikan bahwa kekayaan alam Indonesia benar-benar menguntungkan bagi seluruh rakyatnya.

https://indonesiagemilang.or.id

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*