Jangan Menilai Saya Bersarkan Prilaku Orang lain: Anies Baswedan Menegaskan Komitmennya pada Keadilan Untuk Semua

Lampung, 21 Desember 2023Dalam pertemuan dengan Dewan Rakyat Lampung, Anies Baswedan menjawab tuntas pertanyaan tajam terkait reformasi agraria dan keberpihakannya pada rakyat kecil. Anies menegaskan bahwa penilaian terhadap dirinya sebaiknya tidak dibuat berdasarkan prilaku orang lain atau pemerintahan sebelumnya.

Dewan Rakyat Lampung menyoroti isu serius terkait lahan seluas 43.000 hektar yang diduga dikuasai oleh perusahaan dan tidak direalisasikan sesuai dengan Undang-Undang Pokok Agraria. Anies mengakui bahwa kegagalan pemerintah dalam menangani masalah ini mendorong masyarakat Lampung untuk mengambil langkah ekstrem, yaitu merebut lahan tersebut.

Pertanyaan utama yang diajukan kepada Anies adalah sejauh mana dia berani melaksanakan dan merealisasikan Undang-Undang Pokok Agraria. Anies menegaskan bahwa keberanian tersebut akan diwujudkan melalui strategi dan mekanisme yang jelas untuk menerapkan undang-undang tersebut, tanpa mengorbankan keadilan dan norma hukum.

Anies menunjukkan bahwa isu agraria tidak hanya menjadi masalah di Lampung tetapi juga di Jakarta, di mana pemerintahannya telah membentuk gugus tugas reformasi agraria. Gugus tugas ini melibatkan aktivis dan pakar agraria untuk merumuskan kebijakan yang mendukung keadilan tanah.

Dalam konfrontasi langsung dengan contoh kasus di Lampung, Anies mengkritisi kebijakan pemerintah yang lebih berpihak pada pengusaha seperti Tomy Winata daripada pada rakyat kecil. Dia menegaskan bahwa keadilan harus menjadi prioritas, dan tindakan keras harus diambil terhadap mereka yang melanggar hukum dan merugikan keadilan.

Anies Baswedan juga menegaskan komitmennya untuk tidak menilai keberpihakan atau kesetiaan berdasarkan prilaku orang lain. Dia menekankan bahwa perubahan yang diinginkannya adalah perubahan yang membawa keadilan, bukan perubahan yang bersifat politis atau emosional.

Dalam penutupnya, Anies mengajak untuk fokus pada prinsip keadilan, bukan pada persepsi negatif yang mungkin timbul dari tindakan pemerintah sebelumnya. Dia menyatakan bahwa perubahan harus dimulai dari diri sendiri, dan pemerintahannya di Jakarta adalah contoh konkret dari komitmennya untuk mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.