IG Bogor Bersama Amin Perjuangkan Perubahan

Cibinong-Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Nasional Indonesia Gemilang (DPD Gernas IG) Kabupaten Bogor bersama massa partai pengusung, pendukung dan para relawan lainnya menghadiri dan menyemarakan kampanye perdana calon presiden nomor urut 01Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, di GOR Laga Satria Area Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Selasa (28/11/2023).
Kehadiran Ketua DPD Gernas IG Kabupaten Bogor, Basuki dan pengurus lainnya karena ingin berjuang bersama Amin melakukan perubahan untuk Indonesia yang lebih baik.
Kata Basuki, pasangan Amin menawarkan dan mengusung visi untuk perubahan. Disebutnya, bahwa apa yang menjadi visi pasangan Amin tersebut sejalan dengan tujuan Gernas IG, ingin perubahan ke arah yang lebih baik atau Indonesia menjadi gemilang.
Mantan Gubernur DKI Jakarta di awal pidatonya mengapresiasi kehadiran para relawan dan massa pengusung pasangan Amin yang memenuhi GOR Pakansari.
Kata Anies, kehadiran para relawan dan massa pendukung tersebut membuktikan, bahwa mereka tidak hanya ingin menjadi penonton, tapi bagian dari pelaku perubahan.

Mantan Menteri Pendidikan Ini juga menjelaskan sejumlah alasan mengawali masa kampanye di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat setelah sebelumnya di Jakarta Utara, lebih karena Kabupaten Bogor merupakan daerah yang dekat dengan Jakarta.
Kabupaten Bogor merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbanyak di Jawa Barat, yakni mencapai 5,6 juta jiwa. Kemudian, menurut dia, Jawa Barat merupakan provinsi yang penting untuk dikuasai dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) Februari 2024 mendatang.
Di hadapan para relawan dan massa pendukungnya, Nasdem, PKS, PKB dan Partai Umat, Anies menawarkan sejumlah gagasan perubahan dengan visi membawa kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, mulai dari soal ekonomi, pangan murah, transportasi publik, hingga hunian terjangkau.
“Satu hal yang ingin kita lakukan transportasi umum untuk semua. Harga tiketnya terjangkau dan jumlahnya cukup. Sehingga tidak perlu mengeluarkan bulanan banyak,” papar Anies.
Selama ini, sebut Anies lagi, masyarakat di Bogor dan daerah lainnya di Indonesia merasakan mahalnya biaya transportasi, harga pangan, pendidikan dan kesehatan. Bahkan sekitar 50 persen pengeluaran rumah tangga habis untuk biaya pangan. Tapi ironisnya meski harga beras mahal dijual di perkotaan, tapi harga beras di tingkat petani justru rendah.
“Para petani tetap saja dapat uang sedikit,” beber Anies.
Tidak hanya itu, sebut Anies lagi, masyarakat juga kesulitan untuk bisa mendapatkan rumah karena prosedur ketentuan KPR yang tidak berpihak kepada rakyat kecil dan mereka yang bekerja di sektor non formal.
Menurut Anies, agar masyarakat gampang mendapatkan kemudahan untuk bisa memiliki rumah, biaya transportasi murah, harga pangan murah dan ekonomi rakyat kecil tidak lagi sulit harus diubah aturannya. Untuk mengubah peraturan dibutuhkan kewenangan.
Dia mencontohkan ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta. Ada satu tempat hiburan yang sulit ditutup operasionalnya. Namun dengan adanya kewenangan yang dimilikinya cukup dengan selembar kertas dan tanda tangan langsung bisa ditutup.

“Untuk bisa tanda tangan perlu kewenangan. Kita ingin melakukan perubahan dengan jalur konstitusi. Siap untuk jadi bagian dari perubahan. Insya Allah, empat belas Februari, kita hadirkan perubahan di Indonesia,” tegas Anies.
Usai menyampaikan pidato, Anies bersama para pimpinan partai koalisi pendukung Anies-Muhaimin melakukan simulasi pencoblosan pasangan Amin pada baliho menyerupai kertas suara. (*)